Sunday, July 30, 2017

Penyakit Layu Nenas Merupakan Kendala Utama pada Budidaya Nenas

Nenas dengan Bahasa latin Ananas comosus (L.) Merr ialah salah satu buah tropis yang bernilai ekonomi cukup tinggi. Tanaman nenas ini berasal dari Negara Paraguay dan Negara Brasil. Pada saat ini sudah menyebar luas di seluruh daerah tropis dan sub tropis di hamper seluruh dunia termasuk di Negara Indonesia. 

Buah nenas kaya akan nutrisi seperti enzim bromelin dan vitamin C. Buah nenas disamping untuk konsumsi segar, buah nenas juga bisa diolah menjadi berbagai macam produk olahan makanan dan olahan minuman serta sebagai bahan industri.
Bibit Nanas Madu
Peluang pengembangan komoditas tanaman nenas di Negara Indonesia diproyeksikan akan terus meningkat, karena permintaan pasar buah nenas cukup tinggi, potensi lahan yang sesuai untuk pengembangan sangat luas dan meningkatnya daya beli masyarakat Indonesia sejalan dengan kesadaran akan nilai gizi. 

Kendala utama dalam budidaya nenas ialah serangan penyakit yang sangat berbahaya yaitu Pineapple Wilt Disease atau Penyakit layu . Di luar negeri, kehilangan hasil akibat serangan penyakit layu mencapai 40% hingga 100%, sedangkan di Negara Indonesia belum ada laporan meskipun penyakit layu ini sudah ditemukan hampir di seluruh daerah pengembangan nenas dengan serangan yang bervariasi dari ringan sampai parah.

Penyebab Penyakit Layu
Penyakit layu pada tanaman nenas disebabkan oleh Virus closterovirus yang disebut dengan PMWaV (Pineapple mealybug wilt-associated viruses) atau virus yang hidup berasosiasi dengan hama kutu putih.

Gejala Serangan Penyakit Layu
Gejala pada akar 
Pertumbuhan akar akan terhenti, akar akan membusuk dengan ciri berwarna coklat hingga hitam. Terdapat koloni kutu putih pada perakaran tanaman nenas, pada tanah di sekitar perakaran dan pada pangkal batang bahkan juga pada buah nenas. Serangan penyakit layu menyebabkan lemahnya sistem pada perakaran sehingga mengganggu transportasi air dan nutrisi.
Gejala pada daun
Daun berubah warna menjadi coklat kemerahan, selanjutnya berubah menjadi merah muda dengan ujung daun menggulung. Pada serangan parah, seluruh daun menjadi layu, mengering dan akhirnya tanaman mati (Gambar 1).

Penyebaran Penyakit Layu dan Penularan Penyakit Layu
Penyebaran Penyakit Layu 
Penyebaran jarak dekat atau antar tanaman atau antar kebun peyebaran terjadi karena akibat perpindahan kutu putih atau vector, sedangkan penyebaran jarak jauh penyakit ini disebarkan karena benih yang sudah terinfeksi oleh virus atau benih yang terkontaminasi oleh kutu putih

Vektor bisa berpindah karena tipuan angin yang menerbangkan nimfa, adanya migrasi semut api yang hidup bersimbiose dengan kutu putih D. brevises ataupun melalui alat-alat pertanian yang Sahabat Inspirasi Berkebun gunakan.

Penularan Penyakit Layu 
Penyakit layu nenas ditularkan oleh kutu putih Dysmicoccus brevises Cockerell (Hemiptera: Pseudococcidae). Kutu putih disamping sebagai penular penyakit atau vektor virus PMWaV, kutu putih juga merupakan salah satu hama utama pada tanaman nenas. 

Kutu hidup dalam dompolan tau dalam kolonisekitar kurang lebih 20 ekor perkoloni pada perakaran dan pangkal batang. Saat populasi tinggi, hama tersebut hidup pada pangkal daun dan dasar buah.

Teknik atau Cara Pengendalian
Pertama Sahabat Inspirasi Berkebun harus menggunakan bahan perbanyakan benih yang sehat, yang berasal dari induk dan lahan yang sehat dan bebas dari penyakit layu dan vektornya yaitu kutu putih D. brevises.

Kedua jangan melakukan penanaman tanaman nenas pada lahan yang telah terkontaminasi berat oleh serangan penyakit layu dan kutu putih (D. brevises).

Ketiga rendam benih dengan air panas dengan suhu mencapai 58 derajat Celcius selama 40 menit untuk membunuh virus dalam jaringan tanaman tersebut.

Keemapt rendam benih dengan insektisida berbahan aktif organopospat dengan dosis sesuai anjuran selama 30 menit kemudian tiriskan. Hal tersebut bertujuan untuk membunuh kutu putih beserta telurnya dan semut yang terbawa pada benih tersebut.

Kelima sebelum proses penanaman, perlakukan tanah media pembibitan dan lahan dengan insektisida berbahan aktif organoposfat dosis sesuai dengan anjuran untuk membunuh hama kutu putih dan semut.

Keenam bersihkan lahan penanaman dari gulma, karena beberapa gulma bisa menjadi inang alternatif kutu putih.

Ketuhuh lakukan monitoring secara berkala terhadap gejala serangan penyakit. Apabila Sahabat Inspirasi Berkebun Menemukan tanaman yang bergejala layu, segera lakukan eradikasi dengan cara mencabut dan membakar tanaman tersebut supaya tidak terjadi penyebaran ke area yang lebih luas lagi.

Kedelapan lakukan eradikasi masal apabila tanaman terserang berat oleh penyakit dan kutu putih D. brevises serta lakukan rotasi dengan tanaman lain apabila lahan akan ditanami kembali dengan tanaman nenas, hal tersebut bertujuan untuk memutus siklus hidup penyakit dan vektor.

Sumber: Jumjunidang dan Sri Hadiati (http://balitbu. litbang. pertanian. go.id/ ind/index.php/ hasil-penelitian-mainmenu-46/ 114-inovasi-teknologi/ 690-penyakit-layu- nenas-kendala-utama- pada-budidaya- nenas)

Friday, July 21, 2017

Perencanaan Membangun Kebun Jeruk Agar Berhasil

Dalam membangun kebun jeruk agar berhasil perlukah disusun perencanaan yang matang? Ini dia jawaban dari ahli yang berasal dari Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (BALITJESTRO) yang harus Sahabat Inspirasi Berkebun perhatikan.

Pada tahun 2018, tanaman jeruk termasuk salah satu komoditas hortikultura yang menjadi fokus untuk dikembangkan di 57 (lima puluh tujuh) kabupaten atau kota. Kawasan pengembangan untuk meningkatkan diversifikasi pangan. Program ini tidak terlepas dari keberhasilan bangsa Indonesia menggenjot produksi di sektor tanaman pangan pokok terutama tanaman padi, kemudian diikuti oleh tanaman bawang dan tanaman cabai.

Berbeda dengan tanaman semusim, untuk mengembangkan tanaman jeruk merupakan sebuah investasi jangka panjang, membutuhkan teknologi tingkat menengah keatas dan modal yang relative tidak sedikit. Dampak kegagalan tanaman semusim hanya dirasakan dalam waktu yang singkat. Sebaliknya, kegagalan mengebunkan tanaman jeruk akan dirasakan dalam jangka yang panjang setelah banyak dana dikucurkan untuk investasi. Karena itu, pengembangan tanaman jeruk harus direncanakan secara matang agar tujuan untuk meningkatkan produksi jeruk nasional mudah terwujud.

Upaya revitalisasi tanaman jeruk di Negara Indonesia sebenarnya telah dilakukan sejak tahun 80-an setelah beberapa daerah sentra produksi buah jeruk dilanda wabah penyakit CVPD (huang long bin). Pengalaman menunjukkan bahwa kegiatan tersebut tidak selalu berjalan mulus sesuai dengan harapan kita. Apalagi apabila dilaksanakan tanpa perencanaan yang matang dan pelaksanaannya tidak didukung oleh teknologi yang memadai, risiko kegagalan dalam membangun kebun jeruk tentu lebih tiggi.
Perencanaan Membangun Kebun Jeruk Agar Berhasil
Perencanaan membangun kebun jeruk yang baik mampu menjelaskan apa yang harus dicapai (what), kapan harus dicapai (when), dimana (where), siapa yang harus bertanggung jawab (who), mengapa hal tersebut harus dicapai (why), dan bagaimana hal tersebut harus dicapai (how). Dengan perencanaan membangun kebun jeruk yang matang akan meminimalisir resiko gagal dan meningkatkan efisiensi pengelolaan kabun tanaman jeruk.

Hal-hal penting yang perlu ditetapkan dalam perencanaan membangun kebun jeruk meliputi tujuan berkebun, lokasi kebun, jenis atau varietas yang akan ditanam, desain kebun, teknologi yang akan diterapkan, dan pemasaran hasil.

Untuk Sahabat Inspirasi Berkebun yang ingin serius dalam merencanakan membangun kebun jeruk agar berhasil bisa menghubungi bapak sutopo dengan contact person 085649664488.

Sumber: Sutopo, Balitjestro 

Thursday, July 20, 2017

Cara Pengajuan Magang dan Bimbingan Penelitian di Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (BALITJESTRO)

Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (BALITJESTRO) menerima mahasiswa dan pelajar yang akan melaksanakan kerja praktek atau magang dan melakukan penelitian buah jeruk dan subtropika. 

Penelitian yang bisa dilakukan merupakan penelitian skripsi, penelitian tesis, penelitian disertasi maupun kerjasama. Sesuai dengan tugas dan fungsi Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (BALITJESTRO), bidang studi yang diterima untuk kerja praktek atau magang dan bimbingan penelitian ialah bidang ilmu agronomi, biologi molekuler, ilmu tanah, pemuliaan tanaman, kultur jaringan, pasca panen, hama dan penyakit, administrasi, agribisnis, informasi teknologi, akuntansi perbenihan dan statistika.
Cara Pengajuan Magang dan Bimbingan Penelitian di Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (BALITJESTRO)
Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (BALITJESTRO) menerapkan kuota banyaknya mahasiswa dan pelajar yang diterima kerja praktek atau magang yaitu maksimal 30 (tiga puluh) orang dalam 1 (satu) bulan. Penempatan kerja praktek atau magang akan di tempatkan di Kebun Percobaan Punten (Batu), Kebun Percobaan Tlekung (Batu), Kebun Percobaan Banaran (Batu) Kebun Percobaan Kliran (Batu) dan Kebun Percobaan Banjarsari (Probolinggo). Peserta magang (kerja praktek) tidak dipungut biaya (gratis).

Syarat dan Ketentuan Untuk Kerja Praktek atau Magang
1. Mengajukan surat resmi kepada Kepala Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (BALITJESTRO), dan akan dijawab dengan surat penerimaan jika di terima.

2. Lama kerja praktek atau magang dan penelitian sesuai dengan kebutuhan peserta ( diatas satu bulan), sangat dianjurkan minimal 3 bulan supaya dapat masuk dalam penelitian di Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (BALITJESTRO).

3. Selama kerja praktek atau magang tidak boleh mengambil mata kuliah di kampus, kehadiran di Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (BALITJESTRO) wajib 100%.

4. Peserta kerja praktek atau magang wajib menandatangani dan mengikuti peraturan serta ketentuan kerja praktek atau magang yang berlaku di Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (BALITJESTRO).

5. Peserta kerja praktek atau magang wajib menyerahkan laporan hasil kerja praktek atau magang dan penelitian sebanyak 2 (dua) jilid (1 untuk pembimbing dan 1 untuk perpustakaan) serta softcopy dalam bentuk CD atau DVD.

6. Hak publikasi kerja praktek atau magang menjadi milik Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (BALITJESTRO) sepenuhnya atau nama pertama dari Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (BALITJESTRO). (kecuali skripsi atau penelitian ada aturan dan perjanjian tersendiri).
Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (BALITJESTRO)
Catatan: Sebelum mengirim surat resmi yang ditandatangani kepala sekolah atau kepala instansi (institut/universitas), calon peserta kerja praktek atau magang dan penelitian dapat mengkonfirmasi terlebih dahulu kepada penanggung jawab magang yaitu Jaslit Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (BALITJESTRO) via Umi Nurul Taflikhah di 0852.3402.4426 atau 0856.0414.2572. Bisa juga telepon kantor Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (BALITJESTRO) di 0341.592683.

Sumber: Inspirasiberkebun.blogspot.com & balitjestro. litbang. pertanian. go. id/ layanan/ magang- kerja- praktek- dan- bimbingan- penelitian/

Wednesday, July 19, 2017

Teknik Persusuan Pada Tanaman Jeruk

Dalam budidaya tanaman pohon jeruk, para petani masih sering menghadapi banyak kendala dalam proses pemeliharaan tanaman pohon jeruk. Kendala dalam proses pemeliharaan tanaman pohon jeruk antara lain adanya serangan hama dan penyakit serta gejala negatif lainnya yang menganggu pertumbuhan tanaman pohon jeruk.
Teknik Persusuan Pada Tanaman Jeruk
Untuk mengatasi gejala negatif tanaman pohon jeruk yang disebabkan oleh serangan penyakit diantaranya penyakit busuk pangkal batang, penyakit kanker batang serta penyakit busuk batang tanaman (biasanya pada proses cangkok) dan karena kesalahan teknis budidaya tanaman jeruk diantaranya tanaman pohon jeruk akan kerdil karena akar terlipat dan batang bawah yang tidak kompatibel bisa dilakukan dengan cara teknik persusuan.

Teknik persusuan merupakan salah satu proses atau tindakan teknis untuk mencegah dan menanggulangi gejala negatif tanaman pohon jeruk yang disebabkan oleh penyakit serta kendala kesalahan teknis lainya yang dapat menyebabkan tanaman pohon jeruk tersebut mengalami gangguan pertumbuhan sehingga produktifitasnya menurun bahkan tanaman pohon jeruk dapat mengalami kematian.
Tahapan Proses Teknik Persusuan
Teknik persusuan sangat mudah untuk dilakukan sehingga tanaman pohon jeruk yang mengalami kendala tidak serta merta harus dibongkar atau diganti dengan tanaman pohon jeruk yang baru sehingga para petani bisa mengaplikasikannya pada tanaman pohon jeruk, jika menemui gejala negatif pada tanaman pohon jeruk.
Tahapan Proses Teknik Persusuan Tanaman Jeruk
Tanaman hasil persusuan berproduksi dengan baik
Tanaman Hasil Persusuan Berproduksi Dengan Baik
Sumber: Ady Cahyono, SP 

Tuesday, July 18, 2017

Tips Pengembangan Pestisida Nabati

Penggunaan pestisida kimia atau pestisida sintetis banyak menimbulkan dampak yang negative, baik tehadap jasad sasaran atau bahkan bisa mencemari lingkungan mulai dari ekologi tanah, tanaman air dan berbagai komponen ekosistem lainnya.

Salah satunya cara untuk melakukan pengendalian terhadap beberapa jenis OPT (Oraganisme Pengganggu Tumbuhan) sebaiknya menggunakan bahan-bahan yang berasal dari bahan alami yang dikenal dengan nama pestisida nabati.

Untuk Sahabat Inspirasi Berkebun dapat berkembang dan mampu membangun kemandirian yang Sahabat Inspirasi Berkebun perlukan adalah sebuah strategi antara lain seperti:

1. Mudah di peroleh, pasokannya baik, kualitas, kuantitas dan konuynitas terjamin
2. Mudah untuk dibuat ekstrak, sederhana dan cepat
3. Kandungan senyawa pestisida harus efektif pada kisaran 3% hingga 5% bobot kering dan selektif
4. Bahan-bahan yang digunakan dapat dalam bentuk segar atau bentuk kering
5. Efek residunya singkat, namun cukup lama efesiensinya
6. Terdapat pelarutnya air, bukan senyawa sintetis
7. Budidayanya yang mudah, tahan terhadap kondisi suhu optimal
8. Tidak mejadi gulma atau inang dari hama dan penyakit
9. Bersifat multi guna atau multi fungsi
Tips Pengembangan Pestisida Nabati
Pengembangan pestisida nabati harus benar-benar Sahabat Inspirasi Berkebun terapkan agar Sahabat Inspirasi Berkebun jauh di katakan dari ketergantungan yang berdampak negatif. 

Kami sarankan supaya menghindari bahan aktif yang tidak boleh untuk di aplikasikan pada tanaman. Banyak sekali para petani yang menggunakan pestisida berlebihan yang bertujuan supaya hama dan penyakit pada tanaman akan mati, akan tetapi hama dan penyakit justru semakin meningkat kekebalan tubuhnya. 

Kasus tersebut sudah lama di teliti oleh para ahli dalam bidang tersebut mengenai batasan bahan aktif, bahwa bahan aktif yang berlebihan harus secepatnya untuk di hentikan agar dapat mengurangi terjadinya kerusakaan terhadap lingkungan. 

Sumber: agrotani. com/ pengembangan- pestisida- nabati/

Monday, July 17, 2017

Cara Memanfaatkan Terasi Kadaluarsa Menjadi MOL

Pada tulisan kami terdahulu di blog Inspirasi Berkebun sudah pernah membahas bagaimana cara membuat Mikro Organisme Lokal (MOL). Pada saat ini kami sendiri menggunakan Mikro Organisme Lokal (MOL). Pada saat kami memiliki terasi yang telah kadaluwarsa, kami mencoba masukkan saja ke dalam Mikro Organisme Lokal (MOL) tapai, ternyata hasilnya memang lebih baik.

Terasi yang telah kadaluwarsa baunya akan agak-agak enak tengik khas bau terasi seperti pada biasanya. Cara memanfaatkan terasi yang sudah kadaluarsa adalah dengan cara terasi dilumatkan, kemudian terasi yang sudah dilumatkan dimasukkan ke dalam tong wadah Mikro Organisme Lokal (MOL) tapai, dan kemudian diaduk dan dibiarkan empat hari hingga lima hari.

Mikro Organisme Lokal (MOL) yang tadinya putih keruh akan berubah menjadi merah kecoklatan karena pengaruh warna dari terasi. Pada saat Mikro Organisme Lokal (MOL) terasi ini kami gunakan sebagai ”starter” kompos, reaksi terhadap bahan kompos lebih cepat dari Mikro Organisme Lokal (MOL) tapai.

Suhu proses kompos dalam satu hari akan mulai naik dan akan lebih terasa panas. Kreasi membuat Mikro Organisme Lokal (MOL) memang sangat bermacam-macam. Sahabat Inspirasi Berkebun jnangan takut dan ragu dalam membuat Mikro Organisme Lokal (MOL).

Banyak cara dengan bahan yang berbeda dalam membuat Mikro Organisme Lokal (MOL). Sebenarnya kami senang membuat MOL dengan bahan-bahan sampah dapur yang mudah membusuk, karena reaksinya cepat, tapi suka keluar belatung. Banyak orang yang jijik dengan hal tersebut, jadi terpaksa Mikro Organisme Lokal (MOL) sampah dapur kami tinggalkan.
Cara Memanfaatkan Terasi Kadaluarsa Menjadi MOL
Silahkan Sahabat Inspirasi Berkebun mencoba dengan berbagai kreasi dalam membuat Mikro Organisme Lokal (MOL), siapa tahu di antara Sahabat Inspirasi Berkebun bisa menghasilkan Mikro Organisme Lokal (MOL) yang bagus dan hasil komposnya juga lebih bagus.

Semoga tulisan kami mengenai bagaimana cara memanfaatkan terasi kadaluarsa menjadi MOL dapat bermanfaat untuk Sahabat Inspirasi Berkebun dalam berkreasi dalam membuat Mikro Organisme Lokal (MOL). Silahkan bagikan tulisan ini ke halaman facebook Sahabat Inspirasi Berkebun untuk menyimpan tulisan ini.

Sunday, July 16, 2017

Cara Membuat Media Tanam dengan Unsur Hara Komplit

Pada tulisan kali ini kami akan sedikit membahas bagaimana cara membuat media tanam dengan unsur hara komplit. Langsung saja Sahabat Inspirasi Berkebun ikuti langkah-langkah yang akan kami paparkan dibawah ini.

Bahan-Bahan yang di Perlukan 
Sekam Bakar
Sekam bakar dan ranting bambu kering sebanyak 1 karung. Fungsinya untuk campuran media tanam sebagai penggembur supaya media tidak keras dan metan lebih porous atau berpori agat dapat menyimpan cadangan air supaya tidak cepat kering dan sirkulasi udara di metan tetap terjaga sehingga akar tanaman akan tumbuh dengan baik dan perakaran tanaman akan kuat dan kokoh.

Pupuk kandang 
Pupuk kandang kambing atau pupuk kandang ayam atau pupuk kandang kelinci atau pupuk kandang sapi dengan jumlah 1 karung. Fungsinya sebagai pupuk dasaran cadangan hara bagi tanaman .

Dedaunan hijauan 
Dedaunan hijauan bisa berupa sayuran afkiran atau bisa juga rumput kering atau kiambang atau jerami cacah halus atau jika ada kompos dengan jumlah 1 karung. Fungsinya adalah untuk tambahan plus hara biasanya mengandung kadar Nitrogen yang cukup tinggi untuk masa pertumbuhan vegetatif tanaman.

Kapur Dolomit Pertanian 
Kapur dolomit pertanian biasanya harga per karung dengan berat sekitar 50 kg sekitar 20 ribu, gunakan yang murah saja dan gunakan sekitar 1 kilo. Fungsinya selain menaikan ph juga bisa sebagai pupuk mikro yang sangat di perlukan oleh tanaman.

Bakteri EM 4
Bakteri EM 4 sebanyak satu gelas. EM4 bisa di peroleh atau di beli pada toko pertanian dengan harga 17 ribu perbotol dengan identik warna kuning.

Gula 
Gula sebanyak 2,5 ons, cairkan dengan menggunakan 2 liter air bersih.

Cara Membuat Media Tanam dengan Unsur Hara Komplit
Pertama siapkan media untuk fermentasi, dengan cara buat bendengan di tanah alasi dengan plastic. Aduk hingga rata sekam, pupuk kandang atau kompos kemudian taburi dengan kapur dolomit hingga merata.
Cara Membuat Media Tanam dengan Unsur Hara Komplit
Campurkan air gula dan bakteri EM4 kemudian semprotkan atau siramkan atau cipratkan secara merata ke media dan aduk kembali hingga merata. Setelah di aduk tutup bahan media tanam tersebut dengan plastik sampai tertutup rapat semua usahakan jangan ada celah udara dengan tujuan supaya si media tanam yang Sahabat Inspirasi Berkebun buat akan mengalami proses dekomposisi oleh suhu dan bakteri EM4 tersebut.

Dalam waktu 14 hari pertama balikan adonan yang sudah dibuat tadi dan siram kembali dengan menggunakan bakteri EM4 dan air gula sesuai dengan dosis diatas, Sahabat Inspirasi Berkebun harus berhati-hati pada saat membalikan media karena suhu bisa mencapai hingga 40 derajat Celcius dengan proses ini akan meminimalisir mikroba dan jasat yang tidak baik.

Proses pembuatan media tanam dengan unsur hara komplit minimal memakan waktu selama s30 hari, setelah 30 hari media tanam akan siap untuk digunakan, dapat di ayak supaya media tanam lebih halus dan lembut serta siap untuk digunakan.

Semoga tulisan ini dapat bermanfaat untuk Sahabat Inspirasi Berkebun dalam membuat media tanam dengan unsur hara komplit. Silahkan bagikan tulisan ini ke halaman facebook Sahabat Inspirasi Berkebun untuk menyimpan tulisan ini.

Sumber : Kang Yunas Syifa & Inspirasiberkebun.blogspot.com

Saturday, July 15, 2017

Cara Budidaya Bunga Lavender di Pot

Bunga lavender merupakan salah satu tumbuhan perdu dengan bunga yang sangat wangi. Tumbuhan tersebut merupakan salah satu tumbuhan menahun, bunga lavender juga sering ditanam menjadi tumbuhan semusim.

Bunga lavender sangat menyukai daerah yang kering dan bunga lavender tidak menyukai dengan tingkat kelembaban yang tinggi (kecuali jenis Lavandula dentata dan jenis Lavandula stoechas), sehingga untuk daerah tropis sebaiknya ditanam dengan menggunakan pot atau kontainer.

Pada tulisan kali ini kami akan sedikit membahas mengenai bagaimana cara budidaya bunga lavender. Langsung saja Sahabat Inspirasi Berkebun mengikuti langkah-langkah yang akan kami jabarkan dibawah ini.

Media
Media tanam haruslah mempunyai drainase yang bagus, sebaiknya pasir menjadi unsur dominan dalam media tanam. Bunga lavender lebih menyukai tanah yang basa dengan pH 7,1, jadi sangat kami anjurkan untuk menambahkan banyak kapur dolomit apabila tanah agak asam.

Pemupukan
Sangat tidak dianjurkan untuk menambahkan banyak pupuk apabila Sahabat Inspirasi Berkebun menginginkan aroma harum bunga lavender. Apabila terlalu banyak pupuk, tumbuhan bunga lavender tidak akan mau untuk berbunga.

Cahaya
Bunga lavender sangan menyukai cahaya matahari yang penuh dengan sirkulasi udara yang bagus. Usahakan tanaman bunga lavender mendapat minimal enam jam sinar matahari setiap harinya.
Cara Budidaya Bunga Lavender di Pot
Pengairan
Bunga lavender hanya membutuhkan sedikit air. Bunga lavender jangan sampai terkena hujan secara terus-menerus, kecuali media tanamnya mampu membuang air hujan tersebut dengan segera tanpa tergenang lama.

Panen
Bunga tanaman lavender paling harum adalah pada saat bunga-bunga kecilnya mulai membuka. Cara pemanenan bunga lavender adalah dengan cara potong batang bunga kemudian dikeringkan dengan sinar matahari.

Demikian tulisan kami mengenai bagaimana cara budidaya bunga lavender. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat untuk Sahabat Inspirasi Berkebun dalam berbudidaya tanaman bunga lavender. Silahkan bagikan tulisan ini ke halaman facebook Sahabat Inspirasi Berkebun untuk menyimpan tulisan ini.

Sumber: sambada farm. com/ cara- tanam/ cara- perawatan- lavender/

Friday, July 14, 2017

Tips Pemupukan NPK ke Bibit Tanaman Agar Tidak Layu dan Mati

Mungkin sebagian Sahabat Inspirasi Berkebun pernah memupuk bibit tanaman, seperti bibit tanaman cabai, bibit tanaman tomat dan lain-lain dengan menggunakan pupuk NPK, namun beberapa hari kemudian setelah Sahabat Inspirasi Berkebun melakukan pemupukan dengan menggunakan pupuk NPK bibit tersebut layu dan mati.

Nah, bagaimana sih caranya melakukan pemupukan dengan menggunakan pupuk NPK ke bibit tanaman?

Pada tulisan kali ini kami kami akan sedikit memberi tips pemupukan NPK ke bibit tanaman agar tidak layu dan mati. Langsung saja Sahabat Inspirasi Berkebun perhatikan penjelasan-penjelasannya dibawah ini agar lebih mudah untuk memahaminya.

Beberapa waktu lalu kami bertemu dengan salah satu temen kami yang punya pengalaman dalam hal tanaman, mulai dari tanaman secara hidroponik, tanaman tin, tanaman cabai, tanaman jambu dan masih banyak lain sebagainya.

Pada pertemuan tersebut beliau memberikan kami sedikit pencerahan dalam memberikan pupuk untuk tanaman terutama jika menggunakan pupuk NPK. Cara memberikan pupuknya ialah dengan cara pupuk NPK direndam terlebih dahulu selama semalaman kedalam air, setelah satu malaman penuh baru kemudian pupuk disiramkan ke bibit tanaman milik Sahabat Inspirasi Berkebun.

Dengan cara tersebut, kematian bibit tanaman akan lebih berkurang secara signifikan, ditambah lagi cara pemupukan dengan cara seperti ini menjadikan pupuk NPK lebih mudah diserap oleh tanaman.
Tips Pemupukan NPK ke Bibit Tanaman Agar Tidak Layu dan Mati
Cara penggunaan setelah pupuk NPK di rendam semalaman, air rendaman pupuknya disiram kemedia saja.

Tambahan: Setelah air yang bercampur pupuk NPK di serap tanah akan lebih baik lagi disiram lagi dengan menggunakan air tawar. supaya tidak ada kematian pada bibit tanaman milik Sahabat Inspirasi Berkebun.

Demikian sedikit tips pemupukan NPK ke bibit tanaman agar tidak layu dan mati. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat untuk Sahabat Inspirasi Berkebun dalam proses pemupukan bibit tanaman. Silahkan bagikan tulisan ini ke halaman facebook Sahabat Inspirasi Berkebun untuk menyimpan tulisan ini.

Sumber: Group Facebook dan sambada farm.com

Monday, July 10, 2017

Cara Budidaya Tomat Cherry Secara Hidroponik

Cara budidaya tomat cherry secara hidroponik ini pada saat ini masih cukup terbuka lebar karena budidaya tomat cherry secara hidroponik tergolong masih baru dan belum banyak orang yang membudidayakan tomat cherry secara hidroponik. 

Tomat cherry menjadi pilihan budidaya kebanyakan karena rasanya yang manis, crispy, berwarna merah dan ukuran yang mini . Tomat cherry bisa di panen pada usia 2 bulan hingga 3 bulan dan pemeliharaan tomat cherry cukup ringan dan mudah.

Pada tulisan kali ini kami akan membahas bagaimana cara budidaya tomat cherry secara hidroponik. Langsung saja Sahabat Inspirasi Berkebun perhatikan langkah-langkah dibawah ini. Untuk membudidayakan tomat cherry yang perlu diperhatikan ialah.
 Cara Budidaya Tomat Cherry Secara Hidroponik
Syarat Lingkungan
Tomat cherry cocok di tanam pada daerah dengan ketinggian 600 m dpl hingga 1500 m dpl dan dengan suhu 17 derajat Celcius hingga 28 derajat Celcius.

Penyemaian dan Penanaman
Untuk penyemaian biji tomat cherry terlebih dahulu dijadikan bibit selama 1 bulan. Penyemaian bibit dengan menggunakan wadah kotak yang bersekat dan berbahan plastik yang diisi dengan media tanam berupa rock wool (bentuknya mirip sabut kelapa). 

Setelah 1 bulan dan tinggi mencapai sekitar 15 cm barulah bibit tomat cherry bisa dipindahkan ke lokasi tanam didalam green house. Bibit tomat cherry tersebut ditanam dalam polybag dengan ukuran 30 cm hingga 35 cm berisi arang sekam yg disusun secara berjajar.

Pemeliharaan
Selama pemeliharaan tanaman tomat cherry kondisi green house usahakan selalu tertutup dan steril supaya tanaman tomat cherry tidak terserang penyakit dan hama. Pengontrolan tomat cherry mesti dilakukan secara rutin dan berkala terutama terhadap hama serangga dan membuang daun yang tua agar areal tanam tetap bersih dan juga buang buah yang sudah penyok bekas terkena kuku atau pecah.

Untuk penyiraman tanaman tomat cherry dilakukan bersamaan dengan pemupukan dengan menggunakan alat drip irigation (irigasi tetes). Pupuk dilarutkan dalam air dan disiramkan ke tanaman tomat cherry. Dalam sehari penyiraman dilakukan sebanyak dua kali dan jika dikondisi yang panas dapat dilakukan sebanyak 3 kali sehari.

Pupuk yang digunakan ialah jenis pupuk khusus hidroponik yang disebut dengan larutan AB mix. Takarannya pupuk cair di encerkan dengan air dengan komposisi air. Misal larutan pupuk A dengan dosis 5ml , pupuk B dengan dosis 5 ml maka airnya adalah 5 x 200 = 1000 ml . Untuk memupuk 500 tanaman tomat cherry dibutuhkan 45 liter pupuk AB mix yang diperlukan dalam waktu satu bulan .

Panen
Setelah beberapa waktu lamanya penyemaian benih menjadi bibit selama satu bulan dan dalam 2 bulan hingga 3 bulan kemudian sudah dapat dilakukan panen perdana. Tanaman tomat cherry dipanen dua hari sekali hingga sekitar 5 bulan sampai 6 bulan lamanya. 

Jadi total produktivitas tomat cherry sekitar 10 bulan dan setelah 10 bulan harus diganti bibit baru. Sebelum tanaman tomat cherry diganti supaya terus menerus dapat berlanjut panen sebaiknya disiapkan penyemaian baru empat bulan sebelumnya . 

Buah yang dipanen tidak usah di cuci untuk mencegah kebusukan pada buah namun cukup dilap saja supaya bersih dan langsung dikemas, baik dengan menggunakan styrofoam dibungkus plastik wrapping. 

Untuk suhu penyimpanan tomat cherry yang baik adalah sekitar 5 derajat Celcius hingga 10 derajat Celcius , yang akan membuat tomat cherry bertahan sekitar 1 minggu hingga 2 minggu lamanya.

Pemasaran
Sejauh ini buah tomat cherry hidroponik sudah banyak di pasarkan. Beberapa tempat pemasaran tomat cherry yaitu beberapa pasar modern seperti Hero, Sogo, Hypermart, Yogya dan Carefour seputar Jobodetabek dan bandung. Selain itu dapat dipasarkan ke restoran dan pelaku usaha catering.
 Cara Budidaya Tomat Cherry Secara Hidroponik
Kendala dan Resiko
Selama ini dalam budidaya tomat cherry secara hidroponik kendala datang dari perubahan cuaca yang cukup drastis yang dapat mempengaruhi kondisi buah . Misalkan dari kondisi mendung dan berubah ke kondisi yang kering maka akan membuat buah tomat cherry pecah dan berjamur . 

Sejauh ini yang biasa dilakukan para pembudidaya ialah dengan cara kontrol secara rutin kondisi tanaman tomat cherry, buah tomat cherry yang pecah harus segera dibuang dan penyiraman tambahan harus dilakukan apabila kondidi cuaca sangat kering.

Demikian tulisan kami mengenai bagaimana cara budidaya tomat cherry secara hidroponik. Semoga tulisan ini dapat menambah wawasan Sahabat Inspirasi Berkebun dalam berhidroponik. Silahkan bagikan tulisan ini ke halaman facebook Sahabat Inspirasi Berkebun untuk menyimpan tulisan ini.

Sumber: Paktani Hydrofarm

Sunday, July 9, 2017

Kapan Kita Harus Mengisi Ulang Larutan nutrisi Pada Sistem NFT?

Kapan Kita Harus Mengisi Ulang Larutan nutrisi atau Mengganti Larutan Pada Sistem NFT Untuk Sayuran Daun?

Dalam sistem hidroponik yang menggunakan sistem sirkulasi seperti pada sistem NFT, mengisi ulang larutan nutrisi atau menambahkan larutan nutrisi pada tendon atau penampung secara berkala adalah sangat penting.

Sementara pada sistem non sirkulasi seperti fertigasi larutan nutrisi tidak digunakan lagi sehingga tidak ada pengaturan isi ulang yang diperlukan. Setiap sistem akan mempunyai kebutuhan yang berbeda-beda, berapa banyak larutan baru yang harus ditambahkan, karena akan berkaitan dengan factor-faktor seperti tahap pertumbuhan tanaman, variasi, jumlah tanaman, total volume air dalam sistem dan iklim.
Kapan Kita Harus Mengisi Ulang Larutan nutrisi Pada Sistem NFT?
Tanaman bisa terus menyerap nutrisi pada saat proses fotosintesis berjalan (adanya cahaya) sehingga konsentrasi atau kepekatan nutrisi dalam larutan bisa berubah pada setiap saat. Pada tahap kritis konsentrasi atau kepekatan larutan nutrisi perlu di isi ulang atau di ganti dengan konsentrasi yang sesuai.

Catatan: apa yang harus Sahabat Inspirasi Berkebun lakukan untuk mengatur konsentrasi atau kepekatan tersebut. Apabila Sahabat Inspirasi Berkebun mempunyai tandon dengan besar 1000 liter dalam sistem hidroponik.

Sahabat Inspirasi Berkebun tahu berapa banyak nutrisi yang harus ditambahkan, tapi dengan tendon atau penampung besar pada sistem hidroponik cukup merepotkan mengatur konsentrasi atau kepekatanya, karena akan masih ada beberapa ratus liter air yang masih tersisa pada tandon atau penampung nutrisi tersebut.

Jadi saran yang mudah untuk Sahabat Inspirasi Berkebun buatlah ukuran tendon atau penampung dengan ukuran kecil missal 100 liter atau 200 liter, sehingga saat-saat terjadi penyusutan tidak terlalu banyak sisa larutan dan memudahkan untuk mengatur konsentrasi atau kepekatan nutrisinya atau proses tersebut sering disebut sebagai topping up.

Topping Up bertujuan untuk menambahkan larutan baru atau mengisi ulang. Mengisi kedua bagian Nutrisi A + B dan air pada saat terjadi penyusutan, karena diserap tanaman atau penguapan. Penting untuk Sahabat Inspirasi Berkebun catat bahwa dalam sistem sirkulasi ketidakseimbangan dalam pengisian nutrisi bersifat kumulatif, Jadi penting untuk memahami prinsip-prinsip dasar menambah atau mengganti nutrisi dalam sistem sirkulasi ini.

Apabila formulasi nutrisi terakhir tersisa sekitar ¼ volume tendon maka Sahabat Inspirasi Berkebun perlu penambahan, tergantung pada factor-faktor lingkungan dan kondisi tanaman. Pada saat musim kemarau atau musim panas dan ketika tanaman berkembang pesat, formulasi larutan dalam tendon mungkin hanya bertahan 1 minggu atau lebih cepat terkuras atau pada saat pertumbuhan tanaman komposisi harus diubah.

Menambahkan formula A+B pada saat mengisi ulang tandon nutrisi dalam sistem hidroponik bisa menyebabkan penumpukan beberapa unsur hara atau nutrisi dalam larutan. Terkadang juga dapat memberikan bacaan EC atau PPM yang tidak benar. Ada 3 faktor utama yang mempengaruhi tingkat penyerapan berbagai elemen atau unsur hara. 
Faktor-faktor tersebut adalah jenis tanaman, tahap pertumbuhan, kondisi lingkungan seperti suhu, kelembaban dan intensitas cahaya.
Kapan Kita Harus Mengisi Ulang Larutan nutrisi Pada Sistem NFT?
Ada banyak formulasi Nutrisi pada saat ini yang tersedia dari berbagai produk yang bisa digunakan sebagai solusi isi ulang, akan tetapi harus diperhatikan bahwa setiap produk memiliki rasio yang berbeda-beda dari setiap elemen yang terkandungya (jumlah kandungan setiap unsur hara). 

Jadi sebaiknya Sahabat Inspirasi Berkebun menggunakan produk yang sama untuk mencegah penumpukan ion yang berlebih.

Komposisi kepekatan larutan dan analisis melalui daun harus Sahabat Inspirasi Berkebun pertimbangkan dalam mengatur nutrisi isi ulang ini. Campuran larutan nutrisi isi ulang ini ditentukan oleh kebutuhan akan gizi dari tanaman selama pada saat masa pertumbuhan, selalu menggunakan takaran mili setara dan kemudian ukur bagian per juta (ppm) atau EC nya. Selanjutnya set larutan nutrisi pada rentang pH yang baik.

Analisis daun serta perkembangan tanaman bisa jadi panduan berapa kuat atau pekat konsentrasi nutrisi yang dibutuhkan, sehingga solusi isi ulang hanya berdasarkan konsentrasi jaringan daun apakah over nutrisi atau kekurangan nutrisi.

Kekurangan gizi atau kekurangan unsur hara bisa terjadi dengan cepat dalam sistem hidroponik, karena tidak ada media pertumbuhan yang bertindak sebagai penyangga. Pada saat mengatur solusi isi ulang pada saat tahap pertumbuhan tanaman harus dipertimbangkan. Tiga tahap dasar:

1. Pertumbuhan vegetatif awal, pada saat ini tanaman tidak membutuhkan terlalu banyak atau terlalu tinggi kepekatan nutrisi, supaya tanaman muda cepat berkembang untuk membangun jaringan daun.

2. Tahap pertumbuhan vegetatif selanjutnya adalah dimana pertumbuhan akan berkembang membangun jaringan daun serta batang yang lebih banyak. Selama periode tersebut, perlu isi ulang larutan dengan kepekatan yang berbeda.

3. Tahap reproduksi pertumbuhan tanaman yang sehat akan terus meningkat dimana daun batang akan semakin membesar tentunya membutuhkan pasokan nutrisi yang lebih meningkat. Pada saat ini konsentrasi nutrisi standar sayuran daun dengan PPM atau EC optimum dapat diberikan.
Kapan Kita Harus Mengisi Ulang Larutan nutrisi Pada Sistem NFT?
Pada saat masuk masa panen, kepekatan nutrisi setidaknya dua hari menjelang masa panen larutan nutrisi dalam tandon sebaiknya di kurangi atau Sahabat Inspirasi Berkebun cukup menambahkan air bersih tanpa nutrisi, dengan PPM di kisaran 300 hingga 450. 

Hal tersebut bisa membantu mengurangi jumlah kandungan nitrat pada tanaman sayuran, sehingga kualitas rasa bisa lebih baik.

Semoga ulasan diatas dapat bermanfaat untuk Sahabat Inspirasi Berkebun dalam berhidroponik. Silahkan bagikan ulasan ini ke halaman facebook Sahabat Inspirasi Berkebun untuk menyimpan ulasan ini.

Sumber: Paktani Hydrofarm

Saturday, July 1, 2017

Manfaat Air Rebusan Daun Sirih Merah Untuk Kesehatan

Pernahkah Sahabat Inspirasi Berkebun mengonsumsi daun sirih merah? Tanaman yang berasal dari Daerah Sulawesi ini memiliki banyak manfaat untuk pengobatan herbal. Apabila Sahabat Inspirasi Berkebun lebih sering mengonsumi daun sirih biasa, daun yang satu ini mempunyai warna kemerahan dengan corak indah.

Daun sirih merah terkenal sebagai tanaman obat herbal untuk pengobatan yang sering dikonsumsi dengan cara meminum air rebusan daun sirih merah. Akan tetapi ada juga yang menggunakan daun sirih dengan cara dibakar dan ditempelkan pada daerah yang sakit.

Pada tulisan kali ini kami akan membahas apa saja manfaat air rebusan daun sirih untuk kesehatan. Mari kita mengenal manfaat meminum air rebusan daun sirih merah dan cara mengolahnya supaya lebih efektif untuk kesehatan.

Daun Sirih Untuk Mengobati Penyakit Diabetes Melitus
Cara pengolahan sirih merah untuk penderita diabetes melitus ialah dengan cara menyediakan 3 lembar daun sirih merah serta cuci daun sirih tersebut hingga bersih, kemudian masukkan kedalam wadah. Masukkan 3 gelas air putih dan rebus sampai mendidih. Saring air rebusan tersebut dan minum sebanyak tiga kali sehari sebelum makan.

Daun Sirih Untuk Mengobati Sakit Gigi
Rebus 3 lembar daun sirih merah yang dicampur dengan 2 gelas air. Kemudian saring air rebusan tersebut, tunggu hingga dingin kemudian gunakan sebagai obat kumur. Lakukan hingga rasa sakit gigi menghilang secara perlahan.

Daun Sirih Untuk Menghilangkan Bau Badan
Rebus 5 lembar daun sirih merah yang dicampur dengan 2 gelas air putih. Saring air rebusan daun sirih tersebut kemudian minum secara teratur.
 Manfaat Air Rebusan Daun Sirih Merah Untuk Kesehatan
Daun Sirih Untuk Mengobati Penyakit Prostat
Rebus 5 lembar daun sirih merah yang dicampur dengan 2 gelas air putih. Kemudian saring air rebusan tersebut dan minum air rebusan daun sirih merah tersebut sebanyak 2 kali secara teratur.

Daun Sirih Untuk Obat Jerawat
Giling atau haluskan 10 lembar daun sirih merah namun jangan sampai halus, kemudian seduh dengan menggunakan air panas. Setelah mendingin, basuh air daun sirih merah pada bagian kulit Sahabat Inspirasi Berkebun yang berjerawat. Lakukan hal tersebut secara teratur 2 hari sekali.

Demikian tulisan kami mengenai apa saja manfaat air rebusan daun sirih untuk kesehatan. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat untuk Sahabat Inspirasi Berkebun dalam kehidupan sehari-hari. Silahkan bagikan dan sukai tulisan ini ke halaman facebook Sahabat Inspirasi Berkebun untuk menyimpan tulisan ini.

Sumber: http:// uzone. id/ manfaat- minum- air- rebusan- daun- sirih- merah